Thursday, May 31, 2012

NEVER KNOW

I try to talk to you
but I don't know what to say
I am afraid you don't want me to say anything

So I don't
But inside of me there are words waiting to come out
And tell you how I feel like how I miss you

And how I love you despite my broken heart
And how I need you in my life
And especially how much I want you

But those words may forever stay in my heart locked inside
Sometimes I wonder if there are words locked inside you too
but I'll never know

Monday, May 28, 2012

YOU ARE HERE

Morning breaks through the windowpane
You're my sunshine
Push away the rain
Like the dawn
Push the night away
Ready to start another day

Never have to worry about where you'll be
A shadow by my side
Turn my head slightly
Don't have to look far

You are here...
Always here...

Sunday, May 27, 2012

SEE MY TEARS

If you could see my tears
Every night while I'm laying in bed
You would see how much
You mean to me

Days seems endless
Nights filled with sadness
I want all the happiness
For all your lovelyness
I and my heart can't
Go on with out you
It seem so long since
We saw each other

But I remember each moment Like it was a hour ago
Your eyes filled with love
While you where laying in my arms

Thursday, May 24, 2012

NOTHING TO FEAR


You cover me from the storm
But, let me taste the rain
You shelter me from all harm But, let me watch the flame

You watch closely when I climb But, give me wings to fly
You give me needed space
Yet, you are always near

I know with a mere glance your way
I have nothing to fear

Wednesday, May 23, 2012

HINGGA AKHIR WAKTU
by : NINE BALL

intro : G D Em C Cm

     G    D           Em
Ku coba untuk melawan hati
     C               D
Tapi hampa terasa di sini tanpamu

   G    D             Em
Bagiku semua sangat berarti lagi
    C
Kuingin kau disini
  Cm                   D
Tepiskan sepiku bersamamu

reff :

C              D         Em
Tak kan pernah ada yg lain disisi
  C        D         Em
Segenap jiwa hanya untukmu
    C              D        Em
Dan tak kan mungkin ada yg lain disisi
     C                Cm                   D
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu...

   G    D             Em
Bagiku semua sangat berarti
    C
Kuingin kau disini
    G    D             Em
Bagiku semua sangat berarti lagi
    C
Kuingin kau disini

reff :

C              D         Em
Tak kan pernah ada yg lain disisi
  C        D         Em
Segenap jiwa hanya untukmu
    C              D          Em
Dan tak kan mungkin ada yg lain disisi
     C                Cm                   D
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu...

               G D Em C Cm
Hingga akhir waktu ...
               C Bm Am D
Hingga akhir waktu ...

reff :

C              D         Em
Tak kan pernah ada yg lain disisi
  C        D         Em
Segenap jiwa hanya untukmu
    C              D        Em
Dan tak kan mungkin ada yg lain disisi
     C                Cm                   D
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu...

               G D Em C Cm
Hingga akhir waktu ...
               G D Em C Cm G
Hingga akhir waktu ...

H E A R T


Heart to chose
I have nothing to lose
Just my heart had to chose
If I lose my hearts feelings
My head has no Meaning

Happiness to my heArt consent
Is also empty
The is weighs almost nothing
My pen in my hand,
love is my plan.

Wiped out the all my sadness
Lost legends of yesteRday
My missing stories,
once waw told
My words Keep me going,
for tomorrow

It bring the joy in my face
To my happiness my heart belongs
My words can not fail
my soul

Monday, May 21, 2012

RESURRECTION


This day I lift you from the dark, Up to the Sun I hold you high.
With bird and cloud shall you too soar In freedom graced by bluest skies.

Released are you from humble garbs, Which hides your glowing beauty rare.
On all about shall your light shine, And show to all your spirit fair.

And as you shine, shall All shine too In grateful thanks to be so blessed By light from one of heart so kind, Whose every breath gives Life's caress.

Saturday, May 19, 2012

DALAM PENANTIAN


Andai Gelora Rindu Masih Mengalun Syahdu
Di Setiap Lautan Hatimu
Layarkanlah Bahtera Kasihmu Dalam Hatiku
Dayunglah Sampan Cintamu Dalam Samudra Hatiku
Hingga Rasa Rindumu Berlabuh Di Pantai Hatiku

Detik-Detik Manis Yang Ku Impikan
Kini Selalu Ku Pajang Di Setiap Dinding Hatiku
Biarlah Ku Labuhkan Cinta Dan Rinduku
Dalam Lembaran Hatimu Hingga Kau Temukan Diriku Terhanyut Dalam Cintamu

Ya Allah..,
Andai Cinta Dan Rindu Ini Mungkin Bersatu Padu
Satukanlah Jemari Ini Dalam Ikatan Cinta
Dan Biarlah Ku Selami Mutiara Di Dasar Hatinya
Hingga Impianku Menjadi Kesejukan Embun
Dalam Penantianku

Friday, May 18, 2012

ATAS NAMA CINTA


Andai Bunga Cintamu
Laksana Melati Putih Di Taman Hati Ini
Izinkan Ku Ukir Kasih Dan
Sayangmu Bersama Goresan
Lembayung Malam

Bila Butir-Butir Kasihmu Laksana
Tetesan Embun Malam Ini
Biarlah Kesejukan Kasihmu Selalu Bertahta Di Tangkai Hati Ini

Dari Beninganya Embun
Ku Teguk Sebutir Kesejukan Cintamu
Bersama Goresan Sang Purnama
Ku Temukan Cahaya Syahdu Yang Selalu Menari Indah Dalam
Sepiku

Andai Ketulusan Ini Menjadi
Pajangan Indah Di Setiap Dinding Hatimu
Izinkan Ku Berteduh Di Bawah
Rindangan Pohon Kasihmu

Seraut Indah Tatapan Manjamu
Menaburkan Pesona Indah Dalam Penantianku
Ku Sulam Ketulusan Dalam
Lembaran Hati Ini
Hingga Goresan Hatiku
Selalu Menaburkan Tetesan Tinta
Atas Nama Cintaku Padamu

KARYA KAHLIL GIBRAN

Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasaa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems".

Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman".
Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya - karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya.
Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip - prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran.
Ketidak sabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut.
Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

Pada tahun 1920 Gibran
mendirikan sebuah asosiasi
penulis Arab yang dinamakan
Arrabithah Al Alamia (Ikatan
Penulis). Tujuan ikatan ini
merombak kesusastraan Arab
yang stagnan. Seiring dengan
naiknya reputasi Gibran, ia
memiliki banyak pengagum.
Salah satunya adalah Barbara
Young.
Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi".
Barbara Young sendiri
merupakan pemilik sebuah
toko buku yang sebelumnya
menjadi guru bahasa Inggris.
Selama 8 tahun tinggal di New
York, Barbara Young ikut aktif
dalam kegiatan studio Gibran.

Gibran menyelesaikan "Sand
and Foam" tahun 1926, dan
"Jesus the Son of Man" pada
tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929.
Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth
Gods" pada tahun 1931.

Karyanya yang lain "The
Wanderer", yang selama ini
ada di tangan Mary,
diterbitkan tanpa nama pada
tahun 1932, setelah
kematiannya. Juga tulisannya
yang lain "The Garden of the
Propeth".

- KEMATIAN -
kahlil gibranMemorial Kahlil Gibran di Washington, D.C.

Pada tanggal 10 April 1931
jam 11.00 malam, Gibran
meninggal dunia.
Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hepatis dan
tuberkulosis, tapi selama ini ia
menolak untuk dirawat di
rumah sakit.
Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.

Hari berikutnya Marianna
mengirim telegram ke Mary di
Savannah untuk mengabarkan
kematian penyair ini. Meskipun
harus merawat suaminya yang
saat itu juga menderita sakit,
Mary tetap menyempatkan diri
untuk melayat Gibran.

Jenazah Gibran kemudian
dikebumikan tanggal 21
Agustus di Mar Sarkis, sebuah
biara Karmelit di mana Gibran
pernah melakukan ibadah.

Sepeninggal Gibran, Barbara
Younglah yang mengetahui
seluk - beluk studio, warisan
dan tanah peninggalan Gibran.
Juga secarik kertas yang
bertuliskan,
"Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur,
karena ia telah banyak sekali
membantuku."

BIOGRAFI KAHLIL GIBRAN

kahlil gibran[6 Januari 1883–10 April 1931]
Gibrān Khalīl Gibrān bin Mikhā'īl bin Sa'ad, (Khalil Gibran, lahir di Lebanon, 6 Januari 1883 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 10 April 1931 pada umur 48 tahun), adalah seorang seniman, penyair, dan penulis Lebanon Amerika.
Ia lahir di Lebanon (saat itu masuk Provinsi Suriah di Khilafah Turki Utsmani) dan menghabiskan sebagian besar masa produktifnya di Amerika Serikat.

Kehidupan awal

- LIBANON -
Khalil Gibran lahir di Basyari Libanon dari keluarga katholik - Maronit.
Bsharri sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena - fenomena alam tersebut.
Inilah yang nantinya banyak memengaruhi tulisan - tulisannya tentang alam.

Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19.
Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika.

Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Beirut, di mana dia belajar di College de la Sagasse sekolah tinggi Katholik-Maronit sejak tahun 1899 sampai 1902.

Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk.
Kesultanan Usmaniyah yang sudah lemah, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya - karyanya yang berbahasa Arab.

Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya.
Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan dua pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902.
Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun.
Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York
City, yang berisi empat cerita
kontemporer sebagai sindiran
keras yang menyerang orang-
orang korup yang dilihatnya.
Akibatnya, Gibran menerima
hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronit.
Akan tetapi, sindiran - sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Masa-masa pembentukan diri
selama di Paris cerai berai
ketika Gibran menerima kabar
dari Konsulat Jendral Turki,
bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya.
Adik perempuannya yang
paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.

Gibran segera kembali ke
Boston. Kakaknya, Peter,
seorang pelayan toko yang
menjadi tumpuan hidup saudara - saudara dan ibunya
juga meninggal karena TBC.
Ibu yang memuja dan
dipujanya, Kamilah, juga telah
meninggal dunia karena tumor
ganas. Hanya adiknya,
Marianna, yang masih tersisa,
dan ia dihantui trauma
penyakit dan kemiskinan
keluarganya. Kematian
anggota keluarga yang sangat
dicintainya itu terjadi antara
bulan Maret dan Juni tahun
1903. Gibran dan adiknya
lantas harus menyangga
sebuah keluarga yang tidak
lengkap ini dan berusaha keras
untuk menjaga kelangsungan
hidupnya.

kahlil gibranFoto Kahlil Gibran oleh Fred
Holland Day, skt. 1898.


Pada tahun-tahun awal
kehidupan mereka berdua,
Marianna membiayai
penerbitan karya-karya Gibran
dengan biaya yang diperoleh
dari hasil menjahit di Miss
Teahan's Gowns. Berkat kerja
keras adiknya itu, Gibran dapat
meneruskan karier keseniman
dan kesasteraannya yang
masih awal.

Pada tahun 1908 Gibran
singgah di Paris lagi. Di sini dia
hidup senang karena secara
rutin menerima cukup uang
dari Mary Haskell, seorang
wanita kepala sekolah yang
berusia 10 tahun lebih tua
namun dikenal memiliki
hubungan khusus dengannya
sejak masih tinggal di Boston.
Dari tahun 1909 sampai 1910,
dia belajar di School of Beaux
Arts dan Julian Academy.
Kembali ke Boston, Gibran
mendirikan sebuah studio di
West Cedar Street di bagian
kota Beacon Hill. Ia juga
mengambil alih pembiayaan
keluarganya.

- AMERIKA SERIKAT -
Pada tahun 1911 Gibran
pindah ke kota New York.
Di New York Gibran bekerja di
apartemen studionya di 51
West Tenth Street, sebuah
bangunan yang sengaja
didirikan untuk tempat ia
melukis dan menulis.

Sebelum tahun 1912 "Broken
Wings" telah diterbitkan
dalam Bahasa Arab. Buku ini
bercerita tentang cinta Selma
Karami kepada seorang
muridnya. Namun, Selma
terpaksa menjadi tunangan
kemenakannya sendiri
sebelum akhirnya menikah
dengan suami yang
merupakan seorang uskup
yang oportunis. Karya Gibran
ini sering dianggap sebagai
otobiografinya.

Pengaruh "Broken Wings"
terasa sangat besar di dunia
Arab karena di sini untuk
pertama kalinya wanita-
wanita Arab yang dinomor duakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa merreka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell. Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan non pemerintah bagi masyarakat Suriah yang tinggal di Amerika. Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat. ocix_81

Wednesday, May 16, 2012

AKU TANPAMU


Pernah aku disini bersamamu menyulam warna ukiran pada sayapku
Dan kau beri aku ruang tuk terbang menyentuh langit Mengamit bias gemintang
Agar wajahku terlihat terang di remang malam

Tapi pernahkah kau maklumi tangisku
Saat kau berlalu tanpa aku tau kemana yang kau tuju
Lalu salahkah jika kini kuberdiri di tempat berbeda

Dengan kesiapan jiwa untuk rentangkan sayap yang juga berbeda rupa
Agar aku mampu terbang menjelajah langit kembali
Demi mimpiku yang pernah kuceritakan padamu

Tuesday, May 15, 2012

TUNTUNLAH HATI DAN JIWA INI



Goresan Bintang Gemintang Kembali Mengembara
Mengisi Ruang Kegelapan Dalam Selimut Malam
Pantulan Goresan Lembayung Senja Masih Bertasbih
Menaburkan Sisa-Sisa Keindahan Di Setiap Dinding Langit

Sang Bayu Kembali Membelai Sukma
Yang Terbelenggu Oleh Awan Nista Bersepuhkan Dosa
Tangisan Sendu Kembali Bertasbih Kala Penyesalan Hadir Menjelma Dalam Qalbu

Senandung Lirih Kembali Bersabda
Melantunkan Nada-Nada Hati Berbalutkan Do'a
Berharap Hujan Keampunan Kembali Membasahi Jiwa
Kala Lumpur Nista Berlumuran Dalam Hamparan Sukma

Ya Allah...,
Tuntunlah Hati Dan Jiwa Ini
Tuk Berlayar Dalam Samudra-MU
Sinarilah Setiap Langkah Ini
Demi Mengharap Ridho-MU
Andai Suratan Hidup Ini Selalu Mengembara Dalam Gelapnya Nista
Sinari Hati Ini Dengan Cahaya Petunjuk-MU
Hingga Nafas Ini Terhenti Dalam Kalimah-MU

Monday, May 14, 2012

BIMBANG



Rasa bimbang dalam hati
berkecamuk tiada henti
membuat raga seperti mati

Ingin ku teriak
Tapi aku tak tahu apa yang
harus aku teriaki
Ingin ku menangis
Tapi aku tak tahu apa yang
harus ku tangisi

Seakan ku terbakar dalam rasa
ku sendiri

Haruskah ku berlari..??
Apa ku harus berdiam diri
diatas semua yang telah terjadi
Sedangkan aku disini
berfikir untuk mencari
sang kekasih hati
yang telah lama tinggalkan diri
ini sendiri

Thursday, May 10, 2012

MATAMU...BIBIRMU


Ada tiga buah lengkung
di wajahmu
seperti tikungan di sirkuit
balap lari
tempat kakiku tersandung
dan terjatuh di sana
berkali- kali

Lengkung mata kirimu,
seolah - olah telah merobek
kemeja berkancing yang
biasa kupakai
untuk menghitung
berapa kali aku merinduimu
hari ini

Lengkung mata kananmu,
barangkali telah membelah dadaku
menjadi dua,
menjadi mudah untuk mengambil apa saja di dalamnya

Dan... ahh...
Lengkung bibirmu seolah
ujung sabit,
yang mencongkel dan
membawa lari,
membawa hatiku pergi..

Tuesday, May 8, 2012

RESTU ILLAHI


Di malam hening termenung dalam rengkuhan nista
kian larut makin menusuk

Mungkinkah kan henti dusta gantikan bijak
tuk sesali yang kelabu
saat enggan sebut nama-Mu

Kini tersudut di pojok
tersandar di tembok rapuh

Harus . . .
Harus . . .
Harus . . .

Walau paksa tuk pilih
arah hidup yang hakiki dalam
restu Illahi . . .



Monday, May 7, 2012

TELAH KUTEMUKAN


Telah kutemukan cinta,
dan hatimu kan kujadikan pelabuhannya,
kubiarkan ia mekar disana,
dalam jambangan istana,
tanpa luka yang menyayatnya.

Bias heningmu betapa
menggoda,
terbangkan anganku dalam
jutaan warna,
inikah cinta yang kau bawa,
indahnya rasuki hingga
kedalaman jiwa.